Minggu, 17 Januari 2010

-

akhir-akhir ini..

perasaan mudah goyang, mudah untuk berbicara kasar dan menyimpan amarah. jujur aku masih labil. kini aku lebih mudah mendendam, meskipun kini aku mencoba untuk tidak menyimpan dendam itu..

now i feel something has gone, its a bad one. so i can filled it with the good one. i still cant believe what happen last night..

yah, terkadang sesuatu yang udah terjadi suka kita sesalin meski udah useless. dan kini sesal itu meradang. kenapa? karena aku terlalu memupuk perasaan yang mungkin tak berarti untuknya..

yah pria desember itu, masih terngiang..

aku teringat akan janjinya dikala hujan, teringat kenangan manis. saatnya untuk aku kubur dan biarkan segalanya menjadi memori. kini aku menyerah, untuk hal yang tak pasti ini.. meski diriku ku yakin tak kuasa menahan segala nyeri. tak rela kehilangan, tapi ku tetapkan biarkan aku berdiri tanpanya. aku begitu membebaninya..

wajahnya..

biarkan hiasi relung hati ini, meski hanya sekedar kenangan.. ku harap aku dapat menjadikannya hadiah tuhan

biarkan sepi ini menjadi temanku, pengisi lembar selanjutnya. biar matahari itu pudar, biar awan itu menghitam dan biarkan malam berhenti pijarkan sang bulan.. meski tak dapat kututupi diri ini tetap tergoda oleh dirinya, Makhluk Ajaib..

kututup 2009.. biarkan desember itu menjadi yang terindah bagiku. biarkan desember itu berhenti menjadi pengganti rokok-rokokku. biarkan desember itu terngiang diantara harmoni hati. biarkan desember itu indah dengan sendirinya. biarkan desember itu menjadi yang ku cintai.. meski kuharap menjadi yang terakhir


demi hujan yang mendera hari ini, demi hujan yang menyiram atap rumahmu. demi hujan yang hiasi kenangan, diriku dirimu.. entah sampai kapan aku akan bergantung pada hujan ini

setiap butirnya mengalir dari relung, meresap hingga ujung hati..

biarkan hati berbicara..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar